Minggu, 20 November 2016

Terkendalanya Pembangunan JPO,Walikota Depok Ungkap Beberapa Kendala

Terkendalanya Pembangunan JPO, Walikota Depok Ungkap Beberapa Kendala


       Terkait dengan kurangnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang tersedia terutama yang berada di Jalan Margonda, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membenarkan bahwasanya
ada beberapa masalah krusial yang sifatnya sangat teknis namun menjadi kendala besar dalam pembangunan JPO baru. Hal ini diungkapkan Mohammad Idris, selaku Walikota Depok, beberapa waktu yang lalu.Dirinya mengungkapkan, terkait pembangunan JPO bahwasanya Gubernur Jawa Barat sudah menyediakan dana sejak tahun 2013 untuk pembangunan JPO sebanyak 10 buah dengan estimasi anggaran yang cukup besar. Namun, Gubernur saat itu mengatakan pihaknya hanya bisa membantu konstruksi jembatannya, tapi lahannya disediakan oleh Pemkot Depok.
“Untuk pembangunan JPO yang ada saat ini memang terasa  sangat minim sekali. Namun, ini terjadi dikarenakan ada beberapa masalah krusial yang bersifat teknis sehingga menjadi kendala besar. Untuk anggaran pembangunan JPO itu sendiri, Gubernur Jawa Barat sendiri juga sudah menyiapkan anggaran pembangunan sejak tahun 2013. Namun itu hanya untuk kontruksinya aja, lahan Pemkot Depok yang menyediakan,” tuturnya.
pembangunan sebuah jembatan yang notabene harus memiliki dua kaki dimana masing-masing kakinya berdiri disatu sisi jalan. Hal inilah yang menjadi permasalahan, dikarenakan masih terkendala pembebasan lahan yang akhirnya menghambat pembangunan JPO itu sendiri. Kendalanya adalah pemilik lahan enggan untuk menjual tanahnya.
“Pemilik lahan di Jalan Margonda rata-rata tidak mau menjual tanahnya dikarenakan berbagai alasan. Sebagai contoh, D’Mall bahkan pemiliknya sudah mengatakan akan memberikan tanah secara cuma-cuma, namun kendala justru ada dilahan yang berada diseberangnya yang tidak mau menjual lahannya untuk kaki jembatan satunya, nah inilah yang membuat pembangunan JPO terhambat. Padahal Pemkot sendiri sudah menganggarkan juga sejak tahun 2013 untuk membeli lahan minimal 50 meter untuk satu kaki jembatan,” katanya.
Beberapa kendala teknis ini, lanjutnya, yang membuat pembangunan JPO menjadi terhambat. Dikarenakan tak bisa dibangunnya jembatan yang diperlukan karena terkendala oleh keengganan pemilik lahan menjual tanahnya. Hal seperti ini juga berlaku untuk titik-titik lain yang direncanakan untuk pembangunan JPO. Namun, pihaknya akan terus berusaha mencarikan solusi terkait pembebasan lahan-lahan yang diperuntukkan untuk JPO karena ini sudah menjadi program Pemkot.

“Kendala pembebasan ini memang menjadi penghambat untuk terealisasinya pembanguna JPO di Kota Depok, bukan hanya satu titik tapi beberapa titik yang memang sudah direncanakan untuk pembangunan JPO itu sendiri. Oleh karenanya kami akan terus berupaya untuk mencari solusi untuk menangai permasalahan ini agar masyarakat dapat aman dan nyaman saat  menyeberangi jalan dikarenakan fungsi keberadaan JPO itu sendiri. 

Sabtu, 08 Oktober 2016

MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Penjelasan

Upaya mengendalikan ke pendudukan di indonesia kita perlu memperhitungkan dalam beberapa determinan pembangunan yaitu ; rendahnya pendidikan,rendahnyan kesehatan,rendahnya lapangan kerja,rendahnya penyediaan pangan,rendahnya industrialisasi,dan lingkungan pembangunan daerah.Kependudukan indonesia memiliki sifat kependudukannya yaitu ; jumlah penduduk yang besar,pertumbuhannya cukup tinggi,dan penyebaran tidak merata.

Masukan

Adanya kenaikan yang pesat jumlahnya,maupun anak yang masih bersekolah dalam kurun waktu 20 tahun,namun terdapat keadaan dari separuh anak umur 13-18 tahun yang masih bersekolah,berarti pada tingkat pendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas masih menunjukan kurang dari 50% anak yang tercatat masih bersekolah.Umur kawin petunjuk penting tentang tingkat keterbelakangan sosial ekonomi penduduk.Kenaikan usia kawin pada wanita lazimnya di hubungkan dengan perbaikan tingkat pendidikan,meningkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja,dan penurunan tingkat kelahiran.

Saran

menurut saya jadi masalah kependudukan di indonesia dengan cara mengatasinya yaitu ;
  • pengendalian jumlah,dan pertumbuhan penduduk yaitu ;dengan cara menekan angka kelahiran,juga menunda perkawinan dini 
  • pemerataan persebaran penduduk kita harus melakukan transmigrasi untuk mencegah migrasi penduduk dari desa ke kota,pemerintah juga harus mengupayakan berbagai program dalam pemerataan pembangunan hingga kepelosok,dan juga harus perbaikan sarana dan prasarana pedesaan.

Jumat, 23 September 2016

Tugas Ilmu Sosial Dasar (ISD)


                        MATERI ISD (Ilmu Sosial Dasar)




BAB 1
Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

A. PENDAHULUAN

1. Definisi Ilmu Sosial Dasar

        Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang  diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar day tanggapa, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.

2. Tujuan Mempelajari Ilmu Sosial Dasar
a) Sebagai salah satu dari Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), Ilmu Sosial Dasar mempunya tujuan pembinaan mahasiswa agar memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
  b) Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
    c)    Menyadari setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.
d) Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam ranka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

3. Ilmu Pengetahuan
        Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan kita sebagai manusia. Setiap manusia pasti belajar ilmu pengetahuan dari berbagai hal yang dialami dalam hidupnya. Untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan dalam kehidupan lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan.Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai “ibu” dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga:
a)        Natural Science (Ilmu-ilmu Alamiah) meliputi: Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan     lain-lain.
b)       Sosial Science (Ilmu-ilmu Sosial) meliputi: Sosiologi, Ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Geografi dan lain-lain.
c)     Humanities (Ilmu-ilmu Budaya) meliputi: Bahasa, Agama, Kesastraan, Kesenian dan lain-lain.

4. Persamaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
   Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), keduanya mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaan ISD dan IPS, yaitu:
    a) Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
    b) Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
    c) Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

5. Perbedaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
    Adapun perbedaan ISD dan IPS, yaitu:
a)    Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
b) Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
c) Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

6. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
    Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
a)    Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
b)   Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
c)    Masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut di atas, dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat dioperasionalkan. Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan. Dari kedelapan pokok bahasan tersebut, maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya:
1.    Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan
2.    Masalah individu, keluarga dan masyarakat
3.     Masalah pemuda dan sosialisasi
4.    Masalah hubungan warga negara dan negara
5.    Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
6.    Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
7.    Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat

B. Pengertian Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

    Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama         lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula,       dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah  tersebut. Demikian pula            hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang      merupakan  kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan  berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung  oleh kebudayaan.   Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang  saling menentukan.
  • Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
  • Masyarakat adalah suatu kehiduoan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
  • Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu  pengetahuan.

C. Keterkaitan Antara Masyarakat, Penduduk, dan Kebudayaan

         Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan  yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas  dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
         Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup  dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal.Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
        Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara adat. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang terbuat  dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
       Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan                  tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal  tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika  dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu  hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang  mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini adalah agama  Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat  dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi                    kebudayaan tetapi juga dalam bentuk  susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat,        karya seni dan sastra serta bentuk  bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung –  patung dan candi – candi yang  bercorak hindu maupun budha yang di bangun pada zaman ini.
 Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan    berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang  berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya. 


D. Pengertian Masalah Sosial dan Jenis Masalah Sosial dalam Masyarakat

     Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur- unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika  terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan    sosial  seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat,pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi  : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya     : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis    : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

E.Rumusan Angka Kelahiran

       Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi)  Indikator lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang berkembang dan lebih rendah di  negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi

F.Pengertian Angka Kelahiran

 Kelahiran adalah ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa  memperhatikan apakah tali pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih berhubungan.Berat badan lahir adalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah sama atau  lebih 25 cm, dan usia kehamilan sama atau lebih 20 minggu. Angka kelahiran adalah jumlah  kelahiran per 1000 penduduk.


H.Dinamika Penduduk

       Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.

ILMU SOSIAL DASAR
                                                                     
                                                                            Bab.2

                                       INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT


  1.PERTUMBUHAN INDIVIDU

    A. PENGERTIAN INDIVIDU

           “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi Individu merupakan suatu sebutan yang dipakai untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas.Dalam ilmu sosial, Individu menekankan penyelidikan pada kenyataan-kenyataan hidup istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.
    Individu bukan berarti manusia sebagai suatu kesatuan melainkan manusia sebagai makhluk hidup yang dihitung dalam “perseorangan”. Oleh karena itulah, sifat satu individu dengan yang lainnya berbeda meskipun mereka tinggal dalam satu lingkungan yang sama. Sejenis tetapi tidaklah sama,pola pikir dan sifat memiliki cirinya tersendiri.  Karena diferensiasi itulah,Individu memiliki keuntungan dalam mengetahui sejumlah wawasan seperti bahasa, agama, adat istiadat, hukum,ilmu pengetahuan dan sebagainya. Berdasarkah hal tersebut maka diperolehlah kesimpulan bahwa Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki pola dan tingkah laku spesifik dan lainnya.
  

B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN

        Secara generalisasi, pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible (tidak dapat dibalik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumblah sel akibat adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang bersangkutan.
  
       Perubahan dalam proses pertumbuhan biasanya disebut dengan istilah protes.Menurut pengertian ahli aliran asosiasi, Pertumbuhan adalah suatu proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman empiris luar maupun panca indera yang menimbulkan sensations atau pengalaman melalui keadaan mentar sendiri yang menimbulkan reflection. Sedangkan menurut pendapat ahli psikologis Gestalt, Pertumbuhan adalah suatu proses differensiasi yaitu terjadinya pertumbuhan pada seseorang secara perlahan dengan mengenal sesuatu secara keseluruhan barulah kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.Dilain pihak menurut konsepsi sosialisasi, Pertumbuhan merupakan salah satu proses dari sosialisasi dimana individu secara perlahan tumbuh dengan berinteraksi sosial bersama individu lainnya baik di dalam maupun luar lingkungannya.



 C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

   Pada garis besarnya, perumbuhan itu terbagi menjadi tiga aliran yaitu;  Pendirian        Nativistik, Menurut pendapat ahli mengenai aliran ini, Pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor yang dibawa sejak lahir. Mereka berpendapat bahwa jika orang tua seorang anak memiliki bakat tertentu, misalnya penyanyi atau pelukis, maka bakat yang dimiliki orang tua itu bisa saja menurun dan diwariskan pada anaknya. Sehingga anak tersebut memiliki suatu kemiripan dengan figure orang tua kandungnya. Namun sampai saat ini masih diragukan apakah kesamaan yang dimiliki anak dan orang tuanya ini berasal dari pembawaan sejak lahir ataukah karena ditopang berbagai fasilitas yang menuntunnya melalui jalan yang sama seperti orang tuanya.
  Pendirian Empiristik dan Enviromentalistik,Teori ini adalah kebalikan dari Nativistik. Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu itu berasal dari lingkungannya bukan pada dasar yang terpendam di dalam diri sejatinya.Jadi, pada dasarnya, pendirian ini menolak pada dasar yang ada di dalam diri Individu dan lebih menekankan pada lingkungan dimana Individu itu berada. Pendirian macam ini biasa disebut Enviromentalistik. Menurut paham ini, di dalam pertumbuhan Individu baik dasar maupun lingkungan sama-sama memegang pemeranan yang sangat penting dimana bakat dan dasar yang dimiliki individu itu haruslah dapat diserasikan dengan lingkungannya. Misalnya, seorang anak yang tumbuh di lingkungan masyarakat normal suatu saat juga akan menjadi bagian dari masyarakat tersebut ketika dewasa nanti sedangkan seorang anak yang hidup terlantar di dalam hutan dan diasuh oleh komplotan serigala kelak ketika dewasa nanti akan bertingkah laku layaknya serigala, ia meniru apa yang diberikan lingkungan kepadanya. Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme, Konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.


D. Tahapan Pertumbuhan Individu Berdasar Psikolog
  • Masa Vital (0 – 2), yaitu masa seorang Individu untuk mempelajari berbagai hal yang ada di dunianya karena pada masa itu ia baru dilahirkan ke dunia
  • Masa Estetik (2 – 7), yaitu masa seorang Individu mempelajari panca indera yang dimilikinya
  • Masa Intelektual (7 – 14), yaitu masa seorang Individu dalam mempelajari suatu hal yang dianggap baik atau buruk dimana hal tersebut akan mempengaruhi pembentukan karakter yang  ia miliki di masa depan yang akan datang
  • Masa Sosial (14 – 21), yaitu masa dimana seorang Individu sudah dapat menguji dirinya sendiri lebih lanjut dalam kehidupan serta menghasilkan suatu keterampilan dan kemampuan untuk membuat pendirian hidup.


  2.  FUNGSI – FUNGSI KELUARGA

  A. PENGERTIAN KELUARGA

           Keluarga berasal bahasa Sanskerta: “kulawarga”“ras” dan “warga” yang berarti anggota Berdasarkan penjelasan di atas, Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Generalisasi lain juga menerangkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
       Menurut Salvicion dan Celis (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan
       Keluarga juga merupakan kelompok pertama yang dikenal oleh Individu dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan maupun perkembangan Individu tersebut baik sebelum maupun sesudah dirinya terjun secara langsung dan menjadi bagian dari Masyarakat dalam lingkungannya.


B. MACAM – MACAM FUNGSI KELUARGA

          Fungsi Keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan oleh anggota yang menjadi bagian di dalamnya itu. Adapun bermacam – macam fungsi yang dimiliki oleh Keluarga  adalah sebagai berikut:
  1. Fungsi Biologis, yaitu fungsi Keluarga dalam melakukan tugas utamanya untuk meneruskan keturunannya.
  2. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi Keluarga untuk melindungi setiap bagian anggota keluarganya dari gangguan – gangguan dengan cara menyediakan rumah sebagai tempat bernaung, memberikan layanan kesehatan ketika salah satu anggotanya sakit dan memberikan keamanan dari segala bahaya yang mengancam.
  3. Fungsi Ekonomi, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemenuh kebutuhan setiap anggotanya. Misalnya seperti seorang kepala keluarga yang mencari nafka untuk mencukupi kebutuhan keluarganya setiap hari.
  4. Fungsi Keagamaan, yaitu fungsi Keluarga sebagai media untuk mengenalkan/menanamkan nilai- nilai atau unsur keagamaan kepada anggotanya. Misalnya dengan menanamkan keyakinan umat manusia akan adanya Tuhan serta jalan hidup di dunia ini maupun di akhirat kelak.
  5. Fungsi Sosial, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemersiap masa depan anaknya jika kelak suatu saat nanti terjun ke dalam dunia masyarakat dan lingkungannya.
         Sedangkan dalam Buku Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, beliau                             berpendapat bahwa fungsi – fungsi dari sebuah Keluarga meliputi hal – hal seperti berikut:

  1. Pembentukan Kepribadian, yaitu fungsi keluarga sebagai peletak dasar kepribadian anak – anaknya dengan tujuan untuk memproduksi atau melestarikan kepribadian mereka pada anak dan cucunya.
  2. Alat Reproduksi, Erat kaitannya dengan fungsi pertama, Keluarga dalam hal ini berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian – kepribadian yang pada dasarnya berakar dari etika, estetika, moral dan kebudayaan yang berkolerasi fungsional dengan sebuah struktur dalam masyarakat tertentu.
  3.  Eksponen Dalam Kebudayaan, adalah peran penting Keluarga sebagai transmisi kebudayaan kepada keturunannya.
  4. Lembaga Ekonomi, Dalam lembaga masyarakat biasanya tertdapat sistem kekeluargaan yang sangat luas. Sistem kekeluargaan yang saling terjalin inilah yang dapat mempengaruhi dan menguasai bidang perekonomian masing-masing keluarga tersebut yang menjadi anggota di dalamnya.
  5. Pusat Pengasuhan dan Pendidikan, Fungsi Keluarga sebagai lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka memberikan wawasan terhadap keturunannya tersebut dengan caranya tersendiri. Misalnya seorang anak lelaki akan mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa terjun dan menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya dimana anak perempuan mendapat pengajaran dari Ibunya.


     3.MASYARAKAT
  
A.    DEFINISI MASYARAKAT DAN PENDAPAT PARA AHLI

     Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.  Sedangkan menurut para ahli, masyarakat adalah
  • Selo Sumarjan (1974),masyarakatadalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
  • Koentjaraningrat (1994),masyarakata dalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
  •  Ralph Linton (1968),masyarakatadalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
  • Karl Marx,masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
  • Paul B. Horton & C. Hunt,masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut



  B. PENGGOLONGAN MASYARAKAT

       Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, Masyarakat dibedakan menjadi dua golongan             yaitu  Masyarakat sederhana dan Masyarakat maju (modern).
  1. Masyarakat Sederhana, Kelompok masyarakat yang hidup dalam lingkungan sederhana dan cenderung pembagian pekerjaannya dibedakan menurut jenis kelamin anggotanya
  2. Masyarakat Maju, Kelompok yang memiliki banyak organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang hendak dicapainya. Dalam lingkungannya, Masyarakat maju dapat dibedakan menjadi dua yaitu Masyarakat Non-Industri dan Masyarakat Industri sebagai berikut;

  • Masyarakat Non-Industri, Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
  • Kelompok Primer, Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat,lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.

·         Kelompok Sekunder, Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati.

·         Masyarakat Industri, Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas       masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara        kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga              menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat            diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada  batas-batas tertentu

    4.HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT.

            Manusia sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya dalam prosesnya untuk bisa berkembang ia memerlukan keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohani. Sebagai makhluk yang sosial, seorang individu tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan antara dirinya sendiri dengan individu lainnya untuk mengadakan hubungan sosialisasi di tengah – tengah masyarakat.
         Keluarga yang memiliki berbagai fungsi yang dijalankannya merupakan perwujudan dari suatu wahana/wadah dimana seorang Individu mengalami proses bersosialisai untuk yang pertama kalinya juga memiliki peranan yang begitu penting bagi Individu tersebut karena dari  keluargalah seorang Individu itu ditempa karakternya untuk bisa menjadi bagian dari  masyarakat luas ketika dewasa nanti.
  Sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari masyarakat, Keluarga juga memiliki kolerasi fungsional dengan masyarakat tertentu. Itulah sebabnya mengapa proses pengembangan Individu menjadi seseorang yang berwatak dan memiliki kepribadian seharusnya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang Individu menjadi seseorang yang  dewasa dan mampu mengendalikan dirinya sendiri juga melakukan sosialisasi di dalam  masyarakat yang ada di lingkungannya.
         Masyarkat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi dan memiliki keterikatan untuk  mencapai suatu tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat dimana seorang Individu mampu  melihat dengan jelas proyeksi pengembangan itu. Jika keluarga adalah tempat dimana awal  proses bermula, maka dalam masyarakatlah individu akan di uji coba untuk mengembangkan apa yang telah ia dapatkan dari keluarganya untuk diterapkan ketika menjadi bagian dari  masyarakat.
         Seorang individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti dirinya telah berada dalam  suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, karena disinilah Individu itu akan terlibat secara langsung dan menjadi perwujudan  anggota masyarakat.

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab1-ilmu_sosial_dasar_sebagai_salah_satu_mata_kuliah_umum.pdf                                   http://www.census.gov/population/international/data/worldpop/table_population.php

NAMA  :DEDE KURNIA TEGUH
KELAS :1TA07

NPM     :11316768

Selasa, 20 September 2016

BIODATAKU

Hai guys perkenalkan nama saya :

  • Nama :DEDE KURNIA TEGUH
  • T.tgl lahir :Bogor,18 Mei 1997
  • Alamat :kp.Babakan Des.jasinga RT         02/03 Kec.jasinga Kab.bogor No.27
  • Kode pos :16670
  • Hobby :hiking  
  • Saya adalah salah satu Mahasiswa di Universitas Gunadarma,dan saya mengambil jurusan di Fakultas Teknik Sipil.