MATERI ISD (Ilmu Sosial Dasar)
BAB
1
Penduduk,
Masyarakat dan Kebudayaan
A. PENDAHULUAN
1. Definisi Ilmu Sosial Dasar
Ilmu sosial
dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya
yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia
dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal
dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial
seperti: sejarah, ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, dan
psikologi sosial.Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar day tanggapa, persepsi dan
penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan,
sehingga lebih peka terhadapnya.
a) Sebagai salah satu
dari Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), Ilmu Sosial Dasar mempunya tujuan pembinaan
mahasiswa agar memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan
masalah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
b) Peka terhadap
masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c) Menyadari setiap
masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya
dapat mendekatinya (mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.
d) Memahami jalan pikiran
para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan
mereka dalam ranka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam
masyarakat.
3. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan kita sebagai manusia. Setiap
manusia pasti belajar ilmu pengetahuan dari berbagai hal yang dialami dalam
hidupnya. Untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan dalam kehidupan lahirlah
berbagai cabang ilmu pengetahuan.Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap
sebagai “ibu” dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan
menjadi tiga:
a)
Natural Science (Ilmu-ilmu Alamiah) meliputi: Fisika, Kimia,
Astronomi, Biologi dan lain-lain.
b) Sosial Science (Ilmu-ilmu Sosial) meliputi: Sosiologi, Ekonomi,
Politik Antropologi, Sejarah, Geografi dan lain-lain.
c) Humanities (Ilmu-ilmu Budaya) meliputi: Bahasa, Agama,
Kesastraan, Kesenian dan lain-lain.
4. Persamaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS), keduanya mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaan ISD dan IPS,
yaitu:
a) Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk
kepentingan program pendidikan.
b) Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri
sendiri.
c) Keduanya mempunyai materi yang terdiri
dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
5. Perbedaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Adapun perbedaan ISD dan IPS, yaitu:
a)
Ilmu sosial dasar
diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar
dan sekolah lanjutan.
b) Ilmu sosial dasar
merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan
kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
c) Ilmu Sosial dasar
diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan
sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
6. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat
dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
a)
Kenyataan-kenyataan
sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah
sosial tertentu.
b)
Konsep-konsep sosial
atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada
konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari
masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
c)
Masalah-masalh yang
timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan
sosial yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut di atas,
dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan,
untuk dapat dioperasionalkan. Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan.
Dari kedelapan pokok bahasan tersebut, maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu
Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya:
1.
Berbagai masalah
kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan
2.
Masalah individu,
keluarga dan masyarakat
3.
Masalah pemuda dan sosialisasi
4.
Masalah hubungan warga
negara dan negara
5.
Masalah pelapisan sosial
dan kesamaan derajat
6.
Masalah masyarakat
perkotaan dan pedesaan
7.
Masalah
pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
B. Pengertian Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk,
Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah
tertentu dalam waktu yang tertentu
pula, dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di
wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara
masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan
bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan
hubungan yang saling menentukan.
- Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
- Masyarakat adalah suatu kehiduoan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
- Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
C.
Keterkaitan Antara Masyarakat, Penduduk, dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat
antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah
sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan
ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam
suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut.
Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka
ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan
berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak
dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri
berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan
hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan
kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup
berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan
masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada
di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar
untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal.Mereka mulai bercocok tanam
dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan
bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan
dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian
besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi
kebutuhan pangannya sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka
ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga
berbagai macam upacara adat. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah
merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang
– tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan
tumbuhnya
peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja
yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal
suatu kepercayaan yang lebih jelas jika
dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu
dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang
berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan
Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya
dari segi
kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga
kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta
bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun
budha yang di bangun pada zaman ini.
Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu
tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap
Negara memiliki kebudayaan yang
berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus
berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
D. Pengertian Masalah Sosial dan Jenis Masalah Sosial dalam Masyarakat
Menurut Soerjono
Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur- unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada
dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan
kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan
yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat
menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana
alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang
memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat,pemerintah, organisasi
sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat
dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor
Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor
Budaya :
Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor
Biologis :
Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor
Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
E.Rumusan
Angka Kelahiran
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR)
dari suatu populasi
adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka
ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n
adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah
jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka
tingkat pertumbuhan penduduk alami
(alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi) Indikator
lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap
wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total
adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.Tingkat
kehamilan cenderung
lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang berkembang dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi
F.Pengertian Angka
Kelahiran
Kelahiran adalah
ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa memperhatikan apakah
tali pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih berhubungan.Berat badan lahir adalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah
sama atau lebih 25 cm, dan usia kehamilan sama atau lebih 20
minggu. Angka kelahiran adalah jumlah kelahiran
per 1000 penduduk.
H.Dinamika Penduduk
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu
dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik
perpindahan ke luar maupun ke luar.
Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.Pertumbuhan
penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah
mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk
meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih
besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.
ILMU SOSIAL DASAR
Bab.2
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
1.PERTUMBUHAN
INDIVIDU
A. PENGERTIAN
INDIVIDU
“Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya
“yang tidak terbagi”. Jadi Individu merupakan suatu sebutan yang dipakai untuk
menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas.Dalam ilmu sosial, Individu
menekankan penyelidikan pada kenyataan-kenyataan hidup istimewa yang tak
seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.
Individu
bukan berarti manusia sebagai suatu kesatuan melainkan manusia sebagai makhluk
hidup yang dihitung dalam “perseorangan”. Oleh karena itulah, sifat satu individu
dengan yang lainnya berbeda meskipun mereka tinggal dalam satu lingkungan yang
sama. Sejenis tetapi tidaklah sama,pola pikir dan sifat memiliki cirinya
tersendiri. Karena diferensiasi itulah,Individu memiliki keuntungan dalam
mengetahui sejumlah wawasan seperti bahasa, agama, adat istiadat, hukum,ilmu
pengetahuan dan sebagainya. Berdasarkah hal tersebut maka diperolehlah
kesimpulan bahwa Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki pola dan
tingkah laku spesifik dan lainnya.
B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Secara generalisasi, pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran,
volume dan massa yang bersifat irreversible (tidak dapat
dibalik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumblah sel akibat
adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif
karena pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi
pada makhluk hidup yang bersangkutan.
Perubahan dalam proses pertumbuhan biasanya disebut
dengan istilah protes.Menurut pengertian ahli aliran asosiasi, Pertumbuhan adalah
suatu proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara
bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman empiris luar maupun panca indera yang
menimbulkan sensations atau pengalaman melalui keadaan mentar
sendiri yang menimbulkan reflection. Sedangkan menurut
pendapat ahli psikologis Gestalt, Pertumbuhan adalah suatu proses differensiasi
yaitu terjadinya pertumbuhan pada seseorang secara perlahan dengan mengenal
sesuatu secara keseluruhan barulah kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan
yang ada.Dilain pihak menurut konsepsi sosialisasi, Pertumbuhan merupakan salah
satu proses dari sosialisasi dimana individu secara perlahan tumbuh dengan
berinteraksi sosial bersama individu lainnya baik di dalam maupun luar
lingkungannya.
C.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Pada garis besarnya, perumbuhan itu terbagi menjadi
tiga aliran yaitu; Pendirian Nativistik, Menurut pendapat
ahli mengenai aliran ini, Pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan
oleh faktor yang dibawa sejak lahir. Mereka berpendapat bahwa jika orang tua
seorang anak memiliki bakat tertentu, misalnya penyanyi atau pelukis, maka
bakat yang dimiliki orang tua itu bisa saja menurun dan diwariskan pada
anaknya. Sehingga anak tersebut memiliki suatu kemiripan dengan figure orang
tua kandungnya. Namun sampai saat ini masih diragukan apakah kesamaan yang
dimiliki anak dan orang tuanya ini berasal dari pembawaan sejak lahir ataukah karena
ditopang berbagai fasilitas yang menuntunnya melalui jalan yang sama seperti
orang tuanya.
Pendirian
Empiristik dan Enviromentalistik,Teori ini adalah kebalikan dari
Nativistik. Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu itu berasal
dari lingkungannya bukan pada dasar yang terpendam di dalam
diri sejatinya.Jadi, pada dasarnya, pendirian ini menolak pada dasar yang
ada di dalam diri Individu dan lebih menekankan pada lingkungan dimana Individu
itu berada. Pendirian macam ini biasa disebut Enviromentalistik. Menurut paham
ini, di dalam pertumbuhan Individu baik dasar maupun lingkungan sama-sama memegang
pemeranan yang sangat penting dimana bakat dan dasar yang dimiliki individu itu
haruslah dapat diserasikan dengan lingkungannya. Misalnya, seorang anak yang
tumbuh di lingkungan masyarakat normal suatu saat juga akan menjadi bagian dari
masyarakat tersebut ketika dewasa nanti sedangkan seorang anak yang hidup
terlantar di dalam hutan dan diasuh oleh komplotan serigala kelak ketika dewasa
nanti akan bertingkah laku layaknya serigala, ia meniru apa yang diberikan
lingkungan kepadanya. Pendirian
Konvergensi dan Interaksionisme, Konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme
yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan
dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang
berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.
D. Tahapan Pertumbuhan Individu Berdasar Psikolog
- Masa Vital (0 – 2), yaitu masa seorang Individu untuk mempelajari berbagai hal yang ada di dunianya karena pada masa itu ia baru dilahirkan ke dunia
- Masa Estetik (2 – 7), yaitu masa seorang Individu mempelajari panca indera yang dimilikinya
- Masa Intelektual (7 – 14), yaitu masa seorang Individu dalam mempelajari suatu hal yang dianggap baik atau buruk dimana hal tersebut akan mempengaruhi pembentukan karakter yang ia miliki di masa depan yang akan datang
- Masa Sosial (14 – 21), yaitu masa dimana seorang Individu sudah dapat menguji dirinya sendiri lebih lanjut dalam kehidupan serta menghasilkan suatu keterampilan dan kemampuan untuk membuat pendirian hidup.
2. FUNGSI – FUNGSI KELUARGA
A. PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga berasal bahasa Sanskerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang
berarti anggota Berdasarkan penjelasan di atas, Keluarga adalah lingkungan
yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan
darah. Generalisasi lain juga menerangkan bahwa keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998),
di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan
Keluarga juga merupakan kelompok pertama yang dikenal oleh Individu dan
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan maupun perkembangan
Individu tersebut baik sebelum maupun sesudah dirinya terjun secara langsung
dan menjadi bagian dari Masyarakat dalam lingkungannya.
B. MACAM – MACAM FUNGSI KELUARGA
Fungsi Keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus
dilaksanakan oleh anggota yang menjadi bagian di dalamnya itu. Adapun
bermacam – macam fungsi yang dimiliki oleh Keluarga adalah sebagai
berikut:
- Fungsi Biologis, yaitu fungsi Keluarga dalam melakukan tugas utamanya untuk meneruskan keturunannya.
- Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi Keluarga untuk melindungi setiap bagian anggota keluarganya dari gangguan – gangguan dengan cara menyediakan rumah sebagai tempat bernaung, memberikan layanan kesehatan ketika salah satu anggotanya sakit dan memberikan keamanan dari segala bahaya yang mengancam.
- Fungsi Ekonomi, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemenuh kebutuhan setiap anggotanya. Misalnya seperti seorang kepala keluarga yang mencari nafka untuk mencukupi kebutuhan keluarganya setiap hari.
- Fungsi Keagamaan, yaitu fungsi Keluarga sebagai media untuk mengenalkan/menanamkan nilai- nilai atau unsur keagamaan kepada anggotanya. Misalnya dengan menanamkan keyakinan umat manusia akan adanya Tuhan serta jalan hidup di dunia ini maupun di akhirat kelak.
- Fungsi Sosial, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemersiap masa depan anaknya jika kelak suatu saat nanti terjun ke dalam dunia masyarakat dan lingkungannya.
Sedangkan dalam Buku
Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, beliau berpendapat bahwa
fungsi – fungsi dari sebuah Keluarga meliputi hal – hal seperti berikut:
- Pembentukan Kepribadian, yaitu fungsi keluarga sebagai peletak dasar kepribadian anak – anaknya dengan tujuan untuk memproduksi atau melestarikan kepribadian mereka pada anak dan cucunya.
- Alat Reproduksi, Erat kaitannya dengan fungsi pertama, Keluarga dalam hal ini berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian – kepribadian yang pada dasarnya berakar dari etika, estetika, moral dan kebudayaan yang berkolerasi fungsional dengan sebuah struktur dalam masyarakat tertentu.
- Eksponen Dalam Kebudayaan, adalah peran penting Keluarga sebagai transmisi kebudayaan kepada keturunannya.
- Lembaga Ekonomi, Dalam lembaga masyarakat biasanya tertdapat sistem kekeluargaan yang sangat luas. Sistem kekeluargaan yang saling terjalin inilah yang dapat mempengaruhi dan menguasai bidang perekonomian masing-masing keluarga tersebut yang menjadi anggota di dalamnya.
- Pusat Pengasuhan dan Pendidikan, Fungsi Keluarga sebagai lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka memberikan wawasan terhadap keturunannya tersebut dengan caranya tersendiri. Misalnya seorang anak lelaki akan mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa terjun dan menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya dimana anak perempuan mendapat pengajaran dari Ibunya.
3.MASYARAKAT
A. DEFINISI MASYARAKAT DAN PENDAPAT PARA AHLI
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan
yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Sedangkan
menurut para ahli, masyarakat adalah
- Selo Sumarjan (1974),masyarakatadalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
- Koentjaraningrat (1994),masyarakata dalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
- Ralph Linton (1968),masyarakatadalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
- Karl Marx,masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
- Paul B. Horton & C. Hunt,masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut
B. PENGGOLONGAN
MASYARAKAT
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, Masyarakat dibedakan menjadi dua
golongan yaitu Masyarakat sederhana dan Masyarakat maju (modern).
- Masyarakat Sederhana, Kelompok masyarakat yang hidup dalam lingkungan sederhana dan cenderung pembagian pekerjaannya dibedakan menurut jenis kelamin anggotanya
- Masyarakat Maju, Kelompok yang memiliki banyak organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang hendak dicapainya. Dalam lingkungannya, Masyarakat maju dapat dibedakan menjadi dua yaitu Masyarakat Non-Industri dan Masyarakat Industri sebagai berikut;
- Masyarakat Non-Industri, Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group)
- Kelompok Primer, Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat,lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.
·
Kelompok
Sekunder, Antara anggota kelompok
sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang
bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian
kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional. Obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar
kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu
diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam
program-program yang telah disepakati.
· Masyarakat Industri, Jika
pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat
semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan
antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi
sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat
industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus
yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu
4.HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT.
Manusia sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat
dipisahkan antara jiwa dan raganya dalam prosesnya untuk bisa berkembang ia
memerlukan keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohani. Sebagai
makhluk yang sosial, seorang individu tidak dapat berdiri sendiri dan saling
membutuhkan antara dirinya sendiri dengan individu lainnya untuk mengadakan
hubungan sosialisasi di tengah – tengah masyarakat.
Keluarga yang memiliki berbagai fungsi yang dijalankannya
merupakan perwujudan dari suatu wahana/wadah dimana seorang Individu mengalami
proses bersosialisai untuk yang pertama kalinya juga memiliki peranan yang
begitu penting bagi Individu tersebut karena dari keluargalah seorang
Individu itu ditempa karakternya untuk bisa menjadi bagian dari masyarakat
luas ketika dewasa nanti.
Sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari masyarakat, Keluarga
juga memiliki kolerasi fungsional dengan masyarakat tertentu. Itulah
sebabnya mengapa proses pengembangan Individu menjadi seseorang yang
berwatak dan memiliki kepribadian seharusnya diarahkan sesuai dengan struktur
masyarakat yang ada, sehingga seorang Individu menjadi seseorang yang dewasa
dan mampu mengendalikan dirinya sendiri juga melakukan sosialisasi di dalam masyarakat
yang ada di lingkungannya.
Masyarkat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi dan
memiliki keterikatan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Masyarakat
adalah tempat dimana seorang Individu mampu melihat dengan jelas proyeksi
pengembangan itu. Jika keluarga adalah tempat dimana awal proses bermula,
maka dalam masyarakatlah individu akan di uji coba untuk mengembangkan apa
yang telah ia dapatkan dari keluarganya untuk diterapkan ketika menjadi bagian
dari masyarakat.
Seorang individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti
dirinya telah berada dalam suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap
inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, karena disinilah
Individu itu akan terlibat secara langsung dan menjadi perwujudan anggota
masyarakat.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab1-ilmu_sosial_dasar_sebagai_salah_satu_mata_kuliah_umum.pdf
http://www.census.gov/population/international/data/worldpop/table_population.php
KELAS :1TA07
NPM :11316768