Minggu, 20 November 2016

Terkendalanya Pembangunan JPO,Walikota Depok Ungkap Beberapa Kendala

Terkendalanya Pembangunan JPO, Walikota Depok Ungkap Beberapa Kendala


       Terkait dengan kurangnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang tersedia terutama yang berada di Jalan Margonda, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membenarkan bahwasanya
ada beberapa masalah krusial yang sifatnya sangat teknis namun menjadi kendala besar dalam pembangunan JPO baru. Hal ini diungkapkan Mohammad Idris, selaku Walikota Depok, beberapa waktu yang lalu.Dirinya mengungkapkan, terkait pembangunan JPO bahwasanya Gubernur Jawa Barat sudah menyediakan dana sejak tahun 2013 untuk pembangunan JPO sebanyak 10 buah dengan estimasi anggaran yang cukup besar. Namun, Gubernur saat itu mengatakan pihaknya hanya bisa membantu konstruksi jembatannya, tapi lahannya disediakan oleh Pemkot Depok.
“Untuk pembangunan JPO yang ada saat ini memang terasa  sangat minim sekali. Namun, ini terjadi dikarenakan ada beberapa masalah krusial yang bersifat teknis sehingga menjadi kendala besar. Untuk anggaran pembangunan JPO itu sendiri, Gubernur Jawa Barat sendiri juga sudah menyiapkan anggaran pembangunan sejak tahun 2013. Namun itu hanya untuk kontruksinya aja, lahan Pemkot Depok yang menyediakan,” tuturnya.
pembangunan sebuah jembatan yang notabene harus memiliki dua kaki dimana masing-masing kakinya berdiri disatu sisi jalan. Hal inilah yang menjadi permasalahan, dikarenakan masih terkendala pembebasan lahan yang akhirnya menghambat pembangunan JPO itu sendiri. Kendalanya adalah pemilik lahan enggan untuk menjual tanahnya.
“Pemilik lahan di Jalan Margonda rata-rata tidak mau menjual tanahnya dikarenakan berbagai alasan. Sebagai contoh, D’Mall bahkan pemiliknya sudah mengatakan akan memberikan tanah secara cuma-cuma, namun kendala justru ada dilahan yang berada diseberangnya yang tidak mau menjual lahannya untuk kaki jembatan satunya, nah inilah yang membuat pembangunan JPO terhambat. Padahal Pemkot sendiri sudah menganggarkan juga sejak tahun 2013 untuk membeli lahan minimal 50 meter untuk satu kaki jembatan,” katanya.
Beberapa kendala teknis ini, lanjutnya, yang membuat pembangunan JPO menjadi terhambat. Dikarenakan tak bisa dibangunnya jembatan yang diperlukan karena terkendala oleh keengganan pemilik lahan menjual tanahnya. Hal seperti ini juga berlaku untuk titik-titik lain yang direncanakan untuk pembangunan JPO. Namun, pihaknya akan terus berusaha mencarikan solusi terkait pembebasan lahan-lahan yang diperuntukkan untuk JPO karena ini sudah menjadi program Pemkot.

“Kendala pembebasan ini memang menjadi penghambat untuk terealisasinya pembanguna JPO di Kota Depok, bukan hanya satu titik tapi beberapa titik yang memang sudah direncanakan untuk pembangunan JPO itu sendiri. Oleh karenanya kami akan terus berupaya untuk mencari solusi untuk menangai permasalahan ini agar masyarakat dapat aman dan nyaman saat  menyeberangi jalan dikarenakan fungsi keberadaan JPO itu sendiri.